Sebagai mahasiswa baru dan datang dari negara yang mengadopsi system pendidikan yang berbeda, saya perlu menggali banyak informasi sehingga saya rajin nodong senior untuk sekedar minum kopi dan berbagi best practice mereka selama kuliah. Kemarin sore saya berhasil meminta Alicia yang hampir merampungkan doktoralnya untuk minum kopi. Saya tidak begitu mengenalnya, tetapi kopi cukup ampuh untuk melumerkan hubungan senior dan junior dalam percakapan yang cukup hangat. Setelah pertemuan selesai Alicia bertanya: “nanti malam mau datang ke acara Khaled Hosseini (penulis The Kite Runner) ya?” , saya kaget dan bertanya: “how did you know?”. “Facebook…..” jawab Alicia. Dan dia menawarkan 2 extra tiket sehingga saya bisa mengajak teman-teman saya (kalau beli harganya $28).
Di lain waktu saya membuat janji dengan teman sekelas. Dia seorang Amerika keturunan Italia dan penyair yang terkenal di Buffalo. Di akhir pertemuan dia bertanya: “apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mengatasi homesick?”, terus saya balik bertanya: “homesick?”, lalu dia jawab “ saya membaca dari tagline Facebook-mu” katanya.
Subhanallah, terlepas dari kalangan yang ingin menjaga privacy, saya sangat terharu bahwa teman-teman saya menyimpan perhatian hanya karena sebuah tagline. Hubungan saya dan teman-teman di kampus yang secara fisik sangat kaku (entah karena sibuk atau jaim) menjadi hangat dengan silaturahim virtual.
Di luar itu, Facebook menghubungkan saya dengan teman-teman lama yang tersebar di berbagai belahan dunia. Saya yang belum tentu bertemu dan berkenalan dengan keluarga mereka satu per satu di dunia nyata menjadi setidaknya bisa melihat bahwa teman saya mempunyai keluarga yang harmonis, berapa anaknya, siapa istri/suaminya, bahkan siapa yang sedang memproses perceraian.
Lebih jauh lagi, pertama kali datang ke Buffalo saya tidak mempunyai teman. Sekalinya saya menulis tagline di Facebook, teman lama saya di New Jersey...yang kenal di milis selama 7 tahun tapi belum pernah bertemu secara fisik…mengenalkan saya kepada teman-temannya yang ada di Buffalo dan mengirim saya Handphone yang tidak terpakai, sehingga saya bisa berkomunikasi.
Tidak heran jika Facebook mempunyai pemakai 100 juta orang. Layanan virtual ini sangat efektif dalam menghubungkan orang. Pihak universitas yang seringkali pusing karena announcement mereka diabaikan pada akhirnya memakai Facebook sebagai media komunikasi. Terbukti, undangan meeting atau event lebih direspon mahasiswa dengan cara memposting di Facebook dari pada menerbitkan newsletter , karena Facebook sudah menjadi bagian hidup mahasiswa seperti halnya dengan e-mail.
2 komentar:
kalo di sini kok masih jarang ia?
i mean, kebanyakan pelajar masih menggilai friendster sebagai ajang narsisme mereka.. haha...
betewe, link facebooknya ga dipasang mbak? hehe...
Hi Nuning....,
rasa2nya aku pernah sekelas waktu SMP di kls 2 ya..?? kamu jd KM waktu itu..??
Nice to see you again..., btw salam buat anak2mu yg lucu ya...
Posting Komentar